bundar mataku dalam jelaga hidup
kelat pekak telingaku resah
serba serbi serabut jiwaku celaru
merungkai selammi intipati diri
hendak bebaskan senak lara jalanan tirus
menggapai tangan-tangan merdeka
bebaskan segala nawaitu suci
hingga putih suci segala nan jelaga
mendakap erat bebayang kedamaian jiwa....
dalam sadarku bagai mimpi
berilusterasi peroleh sinarmu
jalanan buntu kini bagai dipandu
ke jalan suci keredhoan illahi
sampai putih tulangku meresap
roh dan jasad sekata mengikut
rentap sentap ubunan permai
jangan hadirkan kata nista cemuhan
dalam membasuh kotornya hati
kelak terusirkah kata-kata pedih
yang di ucapkan di pangkal lidah
dalam mensucikan batin hatiku
lalu terdera saraf membingitkan telinga
saat kalimah syahadah dilaungakan
bagai kata keramat tuk kali terakhir
bila sadarri nafas hembusan terakhir
kata rayuan tak diendahkan
saat pulangnya hanya sekali
tiada siapa sudi menemannimu
kawan karib sahabat taulan
meski orang nan tersayang....
kalimat syukur lidah berucap
bila diri terlepas dari bebanan
semuanya mimpi dalam mimpi
mengejar impian mencapai mimpi
membina anganan merosak impian kecil
saat mengejar gelaran duniawi
lalu melupakan tujuan sebenar
kewujudan kita didunia hanya beramal
pentas pinjamman akan di pulangkan
bila saat masa dah ditentukan
meratap menghiba tiada guna
cuma hitam dan putih jadi hitungan
membawa seribu makna sezarah suci....
by:akulaaku 18/06/2010 08:08am
No comments:
Post a Comment