terkedu terkulat mataku buntang
saat memerhati photo demi photo
sengaja atau tidaknya terbelaku
kepicing segenap alunan muzik
nan tak masuk radio bingitkan telinga
selari susunan memori saat menatapnya
pada pendatang hentian masa
kaku beku masa sejenak terhenti
berbolak balik masa tak kembali
hitung pada nasib corak pada takdir
saat itu adalah saat itu memangnya
saat ini takakan menjadi saat itu
kerna karmanya memang begitu lukisannya
nak diulang sama perakam hentian masa
susur bagai busur panah jatuh ketanah
menangkap memori tunggu tak pernah lari
yakinkan aku pada waktu adalah saksama
rongga otakku bagaikan otak udang
tujahhan memori segenap tak diundang..
petik klik cahayanya menarik
hentian masa sungguh tertarik
terhenti masa bersama tarikh
walaupun kau capai siplanet marikh
pesona tak hilang mata memandang
ada yang jauh ingin menjelang
kagum teramat perakam masa
belek ku belek kelanjut usia
sadarkan aku di penghujung masa
putih hitam susunan tipikal
seribu warna tipuan semata
jangan mudah terperangkap dalam
hentian masa yang kau gengam
siapa tahu masa depanmu kelam
silaunya sirna kau lepaskan tadi
butakan sekejap nawaitu hati
peroleh nan terindah gambaran layaran
singahsana mimpi tak boleh diabdi...
10012011 04:30pm
aku orang yang sederhana,dalam segala hal, menjadi seorang aku adalah amat aku syukurri,kerna aku tak akan mejadi sesiapapun.aku pasrah dan nikmat dengan apa yang aku ada dan tiada saat ini untuk esok selamanya... lalu aku berbahagia memandang cerminan diri membongkar dan menyelammi rahsia kendiri diriku kerna akulaaku....
Monday, January 10, 2011
Thursday, January 6, 2011
pelita siang hari
saat terang mentari benderang
bergunakah pelita ditengah laman
bukan terlanjur menemanni sang mentari
cuma mencuri terangnya hati
nan kian malap dek silaunya mentari
pantang terang siang bersuluh
jika mata selingsingnya kelam
duduk ditanga merenung
mencemuh sang pelita nan tak berdosa
pada sesiapa hidup berkalang
sumbunya malap berbekal minyak tanah
hanya sepenabung cukup masanya padamlah ia
saat suka bersangka baik
sesama adakah saat sedih bersangka buruk pula
rimbun rimpun hidup berkawan
saat tangis berduka mentelaah hikmah
sendiri bagai pelita menemani sayu malam
terkadang terlajak sampai tengah hari...
biar parah ku telankan jadam
andai itu benarnya penawar
kudakap derita dalam titisan bahagia
anugerah tuhan amanah sang hamba
lorong dan lohong hidup harus ku laluinya
bekalkan pelita iman di dada
terus menebal kelam jelaga kalam alam penafsir mimpi
temukan aku penjaga malam
khabarkan derita sebening hilangnya jelaga malam...
hilangkah pedoman tersentak mimpi
saat realliti terlihat mata
menyala pelita siangnya hari
terkadang mata tipuan semata
bilamana percaya soalnya hati
bertanya merasa mengalamminya sendiri
jangan menghukum saat salah pertama
dunia berpusing ada paksinya
mungkin ini pusingnan pertama
kalah menang adat duniawi
menghitung keangkala salah diri
sirnanya pelita cuma sementera
apatah tak sudi disiang hari
kelak ianya beransur hilang
bila bekalan intipati melenyapkan
segala benderang bukan alang kepalang...
08012011 07:43pm
bergunakah pelita ditengah laman
bukan terlanjur menemanni sang mentari
cuma mencuri terangnya hati
nan kian malap dek silaunya mentari
pantang terang siang bersuluh
jika mata selingsingnya kelam
duduk ditanga merenung
mencemuh sang pelita nan tak berdosa
pada sesiapa hidup berkalang
sumbunya malap berbekal minyak tanah
hanya sepenabung cukup masanya padamlah ia
saat suka bersangka baik
sesama adakah saat sedih bersangka buruk pula
rimbun rimpun hidup berkawan
saat tangis berduka mentelaah hikmah
sendiri bagai pelita menemani sayu malam
terkadang terlajak sampai tengah hari...
biar parah ku telankan jadam
andai itu benarnya penawar
kudakap derita dalam titisan bahagia
anugerah tuhan amanah sang hamba
lorong dan lohong hidup harus ku laluinya
bekalkan pelita iman di dada
terus menebal kelam jelaga kalam alam penafsir mimpi
temukan aku penjaga malam
khabarkan derita sebening hilangnya jelaga malam...
hilangkah pedoman tersentak mimpi
saat realliti terlihat mata
menyala pelita siangnya hari
terkadang mata tipuan semata
bilamana percaya soalnya hati
bertanya merasa mengalamminya sendiri
jangan menghukum saat salah pertama
dunia berpusing ada paksinya
mungkin ini pusingnan pertama
kalah menang adat duniawi
menghitung keangkala salah diri
sirnanya pelita cuma sementera
apatah tak sudi disiang hari
kelak ianya beransur hilang
bila bekalan intipati melenyapkan
segala benderang bukan alang kepalang...
08012011 07:43pm
Tuesday, January 4, 2011
Darjat kau dan Aku...
tinggalkan aku sekejap
kalau kau tak mahu anggap
ganggu gugat situasimu
monolog sangkut di rongkong
keluar cuma batuk-batuk kecil
ku telan sepahit kutukan
biat terhambur batuk darah
kerna dek makan seranahmu
hey..kau yang dijulang
kata-katamu alang-kepalang
yang jauh mahu menjelang
keramat petahmu setajam bisa pedang
patahkan segala kata nista dia
menang kalah belakang kira
kepuasan hati bukan meruntun nafsu
putus benang basah apa ditegakkan
momentommu sejauh akalmu
ledakkan difikiran cuma
sangkut dengan mimpi burukmu...
tinggalkan aku sekejap
merenung selangkah tadi
sesaat yang tak kembali
menghitung salah laku
hey...aku saja yang bersalah
atau aku memangbodoh alang
bagai lembu berjanji ditali
atau kau menang sorak
tabur janji semanis bibir
siapa tahu dusta mahupun nista
di sebalik kemas pemakaianmu
kemeja putih tak senawaitu hatimu
biarkan aja bagai waktu dulu
haluan kita berbeza darjat
kerjaku mengerjakan kotor alam
bermain debu memikul beban
sedang kau menang berkata
dapatkan projek jutaan ringgit
sedang aku memanjang tak cukup ringgit...
05012011 01:10am
kalau kau tak mahu anggap
ganggu gugat situasimu
monolog sangkut di rongkong
keluar cuma batuk-batuk kecil
ku telan sepahit kutukan
biat terhambur batuk darah
kerna dek makan seranahmu
hey..kau yang dijulang
kata-katamu alang-kepalang
yang jauh mahu menjelang
keramat petahmu setajam bisa pedang
patahkan segala kata nista dia
menang kalah belakang kira
kepuasan hati bukan meruntun nafsu
putus benang basah apa ditegakkan
momentommu sejauh akalmu
ledakkan difikiran cuma
sangkut dengan mimpi burukmu...
tinggalkan aku sekejap
merenung selangkah tadi
sesaat yang tak kembali
menghitung salah laku
hey...aku saja yang bersalah
atau aku memangbodoh alang
bagai lembu berjanji ditali
atau kau menang sorak
tabur janji semanis bibir
siapa tahu dusta mahupun nista
di sebalik kemas pemakaianmu
kemeja putih tak senawaitu hatimu
biarkan aja bagai waktu dulu
haluan kita berbeza darjat
kerjaku mengerjakan kotor alam
bermain debu memikul beban
sedang kau menang berkata
dapatkan projek jutaan ringgit
sedang aku memanjang tak cukup ringgit...
05012011 01:10am
Subscribe to:
Posts (Atom)